Ini Cara Cinta Laura Lulus dengan Nilai Cum Laude

Jakarta - Untuk mencapai keberhasilan memang bukan perkara mudah, bahkan tak jarang harus mengorbankan kegiatan yang disukai. Seperti Cinta Laura, yang berhasil meraih nilai tinggi dalam pendidikannya. Ternyata, ia harus bekerja sangat keras.

"Dia bilang, hidup aku di perpustakaan, nggak tidur, nggak hangout. Dia stres sampai nggak kuat. Daripada lanjut master, takut stres atau nggak kuat mending ambil Hollywood," ungkap sang ibunda Herdiana Kiehl saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014) malam.

Ibunda Cinta itu juga menuturkan, tak ada yang berubah dari sang anak. Menurutnya, ia tetap pribadi sederhana yang pantang menyerah.

"Sangat sederhana, dia pakai subway. Dia memang pekerja keras dan juga pantang menyerah," ujarnya.

Herdiana menuturkan, anaknya itu kini sudah menyelesaikan pendidikannya. Tapi setelah itu, masih ada banyak tujuan yang belum tercapai.

"Fokus dia karier, kan udah di pendidikan, kalau karier sukses baru serius cari pacar atau suami," katanya.

(nu2/mmu)


Copas Sumber: detikHot

Sule Jelaskan Alasan Dirinya Hengkang dari OVJ

Eru saat berduet dengan Sule di lagu 'Saranghaeyo'. (YouTube/Falcon Music Indonesia)

Komedian Sule tidak akan terlihat lagi di acara tenar Opera Van Java (OVJ) yang ditayangkan Trans 7. Dia kini sering terlihat di acara Ini Talk Show yang disiarkan NET.

Sule memberikan keterangan kepada penggemar melalui akun Twitter jika ia tak akan tampil lagi di OVJ karena kontraknya sudah habis. “Kontraknya sudah habis,” tulis pemilik akun @newsuleprikitiw.

Salah seorang fans dengan nama akun @Alfaridzi_azza merasa kecewa Sule tak lagi terlibat di acara yang mulai mengudara pada Agustus 2009 itu. Ia memandang Sule melupakan acara yang berjasa membesarkan nama lelaki asal Bandung itu.

“Maklumlah kalau orang sudah tenar, yang besarin namanya dilupain, maju terus OVJ,” tulisnya.

Sebelumnya ia juga menyampaikan kritik kepada Sule. “Karena bayarannya gedean jadi lupa yang sama yang besarin namanya (Sule).”

Sule pun memberikan klarifikasi atas pernyataan fans yang berubah jadi anti-fans itu.

“Hmmmmm aku gak keluar loh,” tulis Sule.

Begitu juga fans bernama @sikunadhita kecewa kepada komedian bernama asli Entis Sutisna itu.

“@newsuleprikitiw saya liat byk artis yg py acara. contoh rafi ahmad RCTI ANTV TransTV tapi dia bisa jalanin tampa harus keluar dari situ acara, Kang,” tulisnya.

Sule merasa gerah dibandingkan dengan Raffi Ahmad, ia pun langsung mengklarifikasi pernyataan fans-nya itu.

“@sikunadhitya maaf saya bukan karena uang ditempat kerja saya sekarang honor sy dibawah OVJ demi Allah,” tulis Sule.

Sule melanjutkan tweet dengan sedikit emosi, “@sikunadhitya kita sama-sama saling membesarkan cuma bukan karena honor, masalahnya tolong dipikirkan dulu kalo mau comment.”

Copas Sumber: Suara.com

Hutri Jambak Pekerja Seni Serba Bisa

AGAM- Prestasi dan karier di dunia hiburan bukanlah hal yang baru bagi Hutri Jambak. Semua kegiatan bidang entertainment ia lakukan, mulai dari MC, modeling, akting, lagu qasidah dan minang.
Kepiawaian dan talentanya di dunia seni telah menghantarkannya melanglang buana ke berbagai daerah, bahkan keluar negeri dalam rangka mempromosikan seni budaya Minangkabau.
Kepiawaian dari seorang pria berwajah lembut tetapi punya kreasi luar biasa ini telah terbukti dengan meraut berbagai prestasi bidang seni dan modeling diantaranya, memperoleh penghargaan sebagai juara terbaik bintang qasidah  memprekuat kafilah MTQ, Bujang Bukittinggi 2006 dan juga Duta Wisata Sumbar 2006.

Kemampuan dan teknik olah vokalnya tidak diragukan lagi, hal itu dibuktikan dengan telah beredarnya keset CD lagu-lagu Minang popular yang dilantunkannya dengan suara merdu. Lagu terbaru dalam Minang spesial ‘Jambatan Hati’ produksi Elta Record terdapat  sepuluh tembang yang memikat hati diantara ada lagu unggulan ‘Alek Gadang Anak Nagari’ ciptaan Kabag Humas Agam Monisfar, S.Sos serta sembilan  tembang lainnya yaitu, ‘Pituah Ayah, Kaki Limo, Sapasukuan, Alah Bakisa, Ratok Anak Dagang, Nasibnyo Atah, Jungkek Patiang, Pantun Sibadan Diri, Kampuang Maimbau’.
Monisfar saat ditemui Singgalang  mengatakan, dalam lirik lagu yang dilantunkan Hutri Jambak itu semuanya mengingatkan kita pada keterpautan hati antara perantau dengan kampuang halaman. Nilai-nilai sosial kemasyarakatan tertuang dalam bait demi bait dari lagu.
Selain sukses dalam meniti karier di bidang seni, Hutri Jambak juga membuktikan bahwa dirinya juga eksis pada dunia birokrasi yang digelutinya sampai saat ini. Pria yang sehari-hari bertugas sebagai staf di Kantor Camat Canduang, Kabupaten Agam itu juga memiliki kemahiran di bidang Informasi dan Teknologi (IT).

“ Dalam melaksanakan tugas saya jalani semua rutinitas itu dengan penuh tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi. Pekerjaan dilaksanakan sepenuh hati dengan disertai sentuhan kreativitas. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berperan besar memberikan bimbingan, semangat dan motivasi terhadap kelancaran kerier saya. Semoga saya selalu berada dalam kelompok orang-orang yang selalu mengingat jasa orang lain, karena keberhasilan itu tidak terlepas dari bantuan dan peran serta pihak lain,” katanya kepada singgalang. (maswir chaniago)

                                                                                                                                                                                     

*Berita ini di "Copy Paste" dari: Harian Singgalang Edisi Senin, 9 September 2013, Hal B-20

Penulis: Maswir Chaniago

Harian Singgalang Edisi Senin, 9 September 2013, Hal B-20

Minang Spesial Jambatan Hati-Hutri Jambak

Judul Album   : Minang Spesial Jambatan Hati

Penyanyi         : Hutri Jambak

Music             : Decky Ryan

Video              : Paksi Pro

Daftar Lagu    :

1. Pituah Ayah

   (Lirik: Hutri jambak)

2. Alek Gadang Anak Nagari

   (Cipt: Monisfar)

3. Kaki Limo

   (Lirik: Alkalon)

4. Sapasukuan

   (Cipt: Alkalon)

5. Alah Bakisa

   (Lirik: Hutri Jambak)

6. Ratok Anak Dagang

   (Lirik: Hutri Jambak)

7. Nasibnyo Atah

   (Cipt: Bryan)

8. Jungkek Patiang

    (Cipt: Monisfar)

9. Pantun Sibayang Diri

    (Lirik: Hutri Jambak)

10. Kampuang Maimbau

     (Cipt: Bryan)   

Sanggar Seni "Parmato Agam" Ikuti Acara Paket Khusus di TMII

HJN-Sanggar seni “Parmatao Agam” binaan Disbudpar Kabupatena Agam dipercaya mewakili Sumbar pada acara paket khusus di TMII Jakarta, Sabtu mendatang, 26 Mei 2012.

Dalam acara tersebut “Parmato Agam” dipercaya membawakan Sendra Tari “Bujang Sambilan” merupakan cerita tentang asal mula terjadinya Danau Maninjau yang sangat popular sekali di Sumatera Barat khususnya Kabupaten Agam, yang mana dalam paket acara tersebut, selain menampilkan cerita, juga digabung dengan berbagai macam jenis seni dan budaya masayarakat minang, seperti tarian, silat, pasambahan, dendang dan lain-lain.

Menurut Yusman, Panitia dari Perwakilan Sumbar TMII yang datang langsung ke lokasi latihan didampingi oleh pihak Disbudpar kabupaten Agam, kenapa pada paket ini mengangkat sendra tari “Bujang Sambilan”.

“Hal ini dikarenakan Bujang sambilan sebuah cerita yang sangat menarik dan sangat familiar di Sumatera Barat, khususnya kabupaten Agam. Apa lagi Bujang sambilan adalah cerita awal terjadinya Danau maninjau, dan Danau maninjau itu sendiri objek pariwisata yang sangat terkenal di Sumatera Barat sampai ke manca Negara. Danau maninjau adalah salah satu objek wisata sumbar yang selalu sarat dikunjungi oleh para wisatawan baik local maupun manca Negara,” papar Yusman dengan senyuman.

Dijelaskan pula oleh Yusman, bahwa menurut agenda, acara ini akan dihadiri oleh Bupati Agam dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Pada acara gubernur Sumbar akan memberikan sambutan sekaligus membuka paket pertunjukan tersebut.

Yusman manambahkan, bahwa pengunjung yang menyaksikan acara tersebut selain dihadiri oleh para perantau Sumbar dan Kabupaten Agam, acara akan dinikmati juga oleh Duta-duta besar Negara sahabat yang berada di Indonesia yang diundang khusus oleh pihak panitia penyelenggara. “Jadi inilah momen yang sangat bagus bagi Sumbar untuk mempromosikan kepariwisataan di Sumbar kepada para duta besar tersebut”, ucapnya.

Oleh karena itu Yusman mengharapkan agar penampilan yang maksimal dari semua tim, sehingga nantinya pertunjukan tersebut betul-betul bisa dinikmatai oleh semua pengunjung yang hadir malam itu, dan betul-betul menjadi duta bagi seni, budaya dan pariwisata Sumatera barat.

Semntara itu pimpinan sanggar “Parmato Agam” Hidayat mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan Pemerintah Sumatera Barat melalui Disbudpar Kabupaten Agam untuk menampilkan paket tersebut.

Menyinggung soal alur cerita Hidayat menjelaskan “Dalam cerita ini mengisahkan “Kasiah Tak Sampai” antara Giran yang diperankan oleh Hutri dengan Sani yang diperankan oleh Vera.

Kisah cinta mereka terhalang karena tidak mendapat restu dari Bujang Sambilan yang notabene nya ternyata punya dendam lama terhadap Giran. Yang mirisnya, Giran dan Sani dituduh melakukan perbuatan terlarang sehingga mereka harus dibuang ke kawah gunuang tinjau yang kemudian menjadi danau dan bujang sambilan dikutuk menjadi ikan penghuni danau tersebut.

“Untuk penampilan tersebut, kami terus melakukan latihan secra kontiniu agar bisa menyuguhkan penampilan yang maksimal” ujar Hidayat. Kami berharap dukungan dan doa dari semua pihak demi kesuksesan penampilan kami nantinya, sehingga kami dapat mempersembahkan penampilan kami yang terbaik nantinya, pungkas Dayat.

Sumber: Sumbar Online (http://www.sumbaronline.com/berita-10223-sanggar-seni-parmato-agam-ikuti-acara-paket-khusus-di-tmii.html)